Semua tau, hidup kita bervariasi. Ada saat susah, ada saat senang, ada saatnya kita harus menerima, ada saatnya kita memberi, Ada siang, ada malem, ada matahari, ada bulan, de el el….. Semuanya anugrah dari Maha kuasa, hanya atas kuasa-Nya semua bias kita nikmati. Kenikmatan yang tercurah, bukan hanya sesuatu yang kita inginkan saja, tapi kadang hal yang tak terduga sekalipun sering kita terima berkat rahmat-Nya. Bahkan sesuatu hal yang kita inginkan itu belum tentu hal yang terbaik jika kita mendapatkannya. Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tahu betul apapun yang terbaik buat kita, baik itu suka maupun kita tidak suka. Kata Alloh: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” QS. AN NISAA':79.
Hanya saja, terkadang kita saja yang mengartikannya lain, kadang-kadang kita malah sering berprasangka buruk kepada Maha Pemberi atas kejadian yang tidak kita sukai menimpa kita, malah sering kita menyebutnya itu kutukan atau hukuman. Lalu kita bertanya, “Tuhan… sebenernya apa dosa hamba kepada-Mu..??? Sehingga Engkau berikan cobaan ini kepada hamba-Mu ini….” Atau kita berteriak, “Tuhan…. Mengapa Engkau tidak adil kepada hamba-Mu ini.... mengapa semua ini menimpa kami....” dll... dll... dll... Seolah-olah, kita saja yang hanya biasa menerima semua ketidak bahagiaan, semua kenistaan, semua kepahitan sendiri... yang lainnya terlupakan. Seakan-akan hidup ini hanya kita saja yang merasa kesusahan, hanya kita saja yang manganggung semua kedukaan dan penderitaan, yang lain tidak....
Padahal, seandainya kita meluangkan sedikit saja waktu kita, untuk merenung.... untuk sekedar mengingat beberapa waktu menjelang detik ini... Apa iya, dari sepanjang hayat kita, tidak pernah merasa bahagia? Merasakan setitik keindahan dan menyebut syukur Alhamdulillah? Sebentar memory saya berlari flash back, tiba ke masa saya kecil, (langsung theme song jalanJJJ) ”Sejak kecil ku diasuh oleh ayah bunda, tak pernah dia mengeluh malah ku dijaga....” masa dimana semua keinginan kita dituruti sama semua orang yang menyayangi kita, ya... orang tua, kakak, bahkan sodara-sodara kita. Semua menggendong saya, memanjakan saya, hingga menuruti apapun kemauan saya.... Bahagia, kan....??? Kita nangis, mereka sibuk mencari apa penyebab kita menangis, setelah itu mereka berbuat sebisa mereka untuk menghentikan tangis saya, bahkan mungkin sampai saya bisa tertawa kembali. Besar sedikit, mereka memberikan waktu kita untuk menimba ilmu, dari kita mengenal lingkungan sekitar kita, sampai ilmu-ilmu umum disekolah. Udah dapet baju seragam, ke sekolah dianterin, dapet uang saku pula itu, ya... Seneng, kan...??? Kebahagiaan tak terkira, saat pertama kali diterima kerja setelah lulus SMA, ya... walaupun kerja cuman sehari JJJ karena ternyata, waktu itu ngerasa kalo kerja itu ngebosenin.... Tapi langsung diterima kerja lagi di tempat lain.... Seneng juga tuh... apalagi pas gajian. Gaji pertama langsung kemana-mana... Serasa kita aja yang punya uang.... Seneng lagi dapet panggilan dari depnaker, buat kerja di Batam... gajinya lebih gede, fasilitas lebih OK, naek pesawat untuk pertama kalinya, Garuda pula, siapa yang ’gak seneng, sampe dapet jodoh pula ..... JJJ
Kebahagiaan bertambah, saat dikaruniai 2 orang buat hati.... dan rumah tangga yang utuh sampai sekarang, semoga selamanya....
Semua kesenengan, semua kebahagian... (sama ya…JJJ ) harusnya tetep keinget, saat kita ngerasa sedih, saat kita ngerasa di tinggal orang tua menghadap-Nya, kita larut dalam kesedihan, walaupun sebenernya terbersit rasa seneng, karena mereka beristirahat dari penyakit yang di deritanya…. Tapi tetep aja, nangisnya paling banter. Ya… ikhlas, sih… udah siap juga ngerelain kepergian mereka, tapi beneran ‘gak nyangka kalo bakalan secepet itu. Kasus lain, saat kita di tegor atasan karena kerjaan kita ’gak disukai atinya, suebelnya minta ampun... Pas ada yang nyabotase kerjaan kita, gondoknya ’gak ketulungan.... Pas kita udah kayak kacung dibuatnya, rasanya pengen langsung re-sign.... Kita males berangkat kerja di pagi hari, rasanya ’gak mau ketemu sama semua orang yang nyebelin, sukanya cari muka, sukanya jilat-jilat kayak kucing, sukanya nindes rakyat jelita (kayakakyu JJJ), sukanya belaga jadi orang terhebat didunia, sukanya cari aman dimata atasan dan aman pula dimata bawahan, sukanya suka-suka dia semua.....(wueeekkkk kok jadi maki-maki orang JJJ.... bahaya neh... jadinya su’udzon gitu...hi..hi..hi... )
Padahal, ya Alloh... kita sungguh ’gak bersyukur, ya..... diluar sana, masih banyak orang stress gara-gara ’gak punya kerjaan, diluar sana orang-orang sampe berani bayar calo, biar bisa kerja cuman jadi buruh (kata temenku, buruh kasar ataupun buruh halus... sama-sama buruh, toh...), disini kita cuman bisa ngeluh karena situasi yang ’gak sama dengan yang kita inginkan.....
Pada saat kita protes ini itu ndut... masalah kesehetan kita.... kita sibuk cari info sana-sini, dokter ini ’gak bagus... dokter itu ’gak cocok.... semuanya mendadak salah.... padahal di luar sana, banyak anak-anak sakit parah karena ’gak bisa milih dokter, jangankan milih dokter yang bagus dan mahal, milih dokter amatiran yang murah aja... harus mikir jungkir balik, cari jaminan kesehatan... cari surat bukti keluarga miskin, biar bisa dirawat, biarpun di puskesmas... itu juga butuh perjuangan.... cari tanda tangan semua pejabat.... sebab kalo ’gak, semua rumah sakit menolak untuk perawatan kalo ’gak ada jaminan, itulah peraturannya, katanya....
Seandainya kita luangkan waktu sedikit saja untuk memperhatikan semua itu.... insya alloh, kita akan senantiasa menjadi orang yang selalu akan menikmati hidup. Karena sang Khalik, menciptakan sesuatu karena ada alasannya, Dia ’gak bakalan salah ngasih rezeki ke kita, ’gak bakalan salah ngasih apapun.... semua sudah ada dalam rencana-Nya. Alloh swt, berfirman ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.” QS. AL BAQARAH:285
So, semoga mulai hari ini, kita terutama saya, bisa memulai hari ini dengan bersyukur, apalagi dalam hitungan hari, kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, dulan yang penuh rahmat, bulan penuh magfiroh, bulan dilipat gandakan semua amal kebaikan kita, bulan dibukanya pintu syurga selebar-lebarnya dan ditutup rapatnya semua pintu neraka, bulan dimana kita dibakar baik itu semangat beramal sholeh, semangat beribadah ataupun dosa-dosa kita juga ikut dibakar, bulan dimana di dalamnya terdapat 1 (satu) malam yang mulia, malam seribu bulan, malam Lailatul Qodar.
Semoga kita siap memasuki bulan romadhon, dan menikmati hidup bisa ikut merasakan indahnya beribadah yang hanya kita dan Maha Melihat saja yang tahu, bagaimana kita berpuasa sesungguhnya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.
Semoga kita bertemu di kemenangan,
Mohon Maaf Lahir & Bathin,
Taqobalallohu minna wa minkum,
Ya taqobal ya karim....