Author : Unknown
Saudaraku, saat mobil mewah dan mulus yang kita miliki tergores, maka
goresannya bagai menyayat hati kita. Saat kita kehilangan handphone di
tengah jalan, sepertinya separuh tubuh ini hilang bersama barang
kebanggaan kita tersebut. Dan saat orang mengambil secara paksa uang kita, seolah
terampas semua harapan hidup....
Tetapi saudaraku, tak sedikitpun keresahan dalam hati saat kita
melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah, kita masih merasa tenang meski
terlalu sering melalaikan sholat, kita masih berdiri tegak dan sombong
meski tak sedikit pun infak dan shodaqoh tersisihkan dari harta kita,
meski di sekeliling kita anak-anak yatim menangis menahan lapar.
Saudaraku, ada apa dengan kita ?
Saudaraku, kata-kata kotor dan dampratan seketika keluar tatkala sebuah
mobil yang melaju kencang menciprati pakaian bersih kita. Enggan dan
malu kita menggunakan pakaian yang terkena noda tinta meski setitik dan kita
akan tanggalkan pakaian-pakaian yang robek, bolong dan menggantinya
dengan yang baru......
Tetapi saudaraku, kita tak pernah ambil pusing dengan tumpukan dosa yang
mengotori tubuh ini, kita tak pernah merasa malu berjalan meski wajah
kita penuh noda kenistaan, kita pun tak pernah tahu bahwa titik-titik hitam
terus menyerang hati ini hingga saatnya hati kita begitu pekat, dan
kitapun tak pernah mencoba memperbaharuinya.
Saudaraku, ada apa dengan kita ?
Saudaraku, kita merasa tidak dihormati saat teguran dan sapaan kita
tidak didengarkan, hati ini begitu sakit jika orang lain tak mengindahkan
panggilan kita, terkadang kita kecewa saat orang lain tidak mengenali
kita meski kita seorang pejabat, pengusaha, kepala pemerintahan, tokoh
masyarakat bahkan orang trepandang, kita sangat khawatir kalau-kalau
orang membenci kita, dan berat rasanya saat orang-orang meninggalkan kita.....
Tetapi saudaraku, tidak jarang kita abaikan nasihat orang, begitu sering
kita tak mempedulikan panggilan adzan, tak bergetar hati ini saat
lantunan ayat-ayat Allah terdengar ditelinga. Dengan segala kealpaan dan
kekhilafan, kita tak pernah takut jika Allah Yang Maha Menguasai segalanya membenci
kita dan memalingkan wajah-Nya, kita pun tak pernah mau tahu, Baginda
Rasulullah mengenali kita atau tidak di Padang Mahsyar nanti. Kita juga,
tak peduli melihat diri ini jauh dari kumpulan orang-orang sholeh dan
beriman......
Saudaraku, tanyakan dalam hati kita masing-masing, ada apa
dengan kita ?
Wallahu a'lam bishshowaab